Wednesday, May 20, 2015

Selfie Jadi Bencana, Batal Lulus Gara-gara Selfie

Ber-selfie tentu boleh-boleh saja. tetapi beberapa hal harus diingat agar saat melakukan selfie bukan malah mendatangkan bencana. Masih kita ingat berita jatuhnya mahasiswa pencinta alam dari Unika Yogyakarta yang jatuh ke kawah merapai saat ber-selfie ria. Barangkali sakinga syiknya, dia lupa kalau kaki di atas pijakan yang rapuh atau licin.

lain lagi, akibat buruk selfie ini. Tidak jadi lulus gara-gara selfie saat wisuda yang dianggap tidak sopan. Berikut berita selengkapnya, dikutip dari sini.

Mahasiswa Diploma Fotografi Universiti Teknologi Mara (UiTM) Muhammad Hasrul Haris Mohd Radzi terpaksa harus mengalami penundaan kelulusan. Ini lantaran dia berselfie saat wisuda.
Wakil Rektor UiTM Prof Dr Sahol Hamid Abu Bakar mengatakan tindakan mahasiswa itu kasar dan mengabaikan tradisi Melayu.

"Tindakannya mempermalukan UiTM," ujar Sahol kepada Harian Metro berbahasa Melayu, dikutip dari themalaymailonline.com, Kamis, 21 Mei 2015.

Sahol mengatakan, sebelum acara wisuda dimulai, para mahasiswa mendapat arahan menjaga kesopanan. Hal ini mengingat wisuda merupakan prosesi yang terhormat.
"Dia seharusnya menghormati upacara dan para pengajar. Ini merupakan tradisi penting yang menjadi sorotan," kata Sahol.

Atas insiden ini, Hasrul telah menyatakan meminta maaf. Dia mengaku tidak bisa mengontrol kegembiraannya setelah menerima ijazah kelulusan.
Hasrul awalnya tidak berpikir ada yang salah dengan tindakannya. Dia hanya ingin mengabadikan momen yang bersejarah dalam hidupnya itu.

"Saya tidak berpikir ada yang salah ketika saya mengambil foto setelah bekerja keras selama dua setengah tahun untuk meraih diploma," katanya.

Dia juga mengaku tidak tahu selfie merupakan tindakan yang dilarang universitas. Sahol mengatakan insiden ini terjadi selama dua kali. Dia berharap hal ini bisa menjadi pelajaran bagi mahasiswa lainnya.

"Saya harap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua mahasiswa sehingga kejadian serupa yang mencemarkan nama UiTM tidak terjadi lagi," ungkap dia.

Lebih lanjut, Sahol pun tidak menghiraukan jika dia dikenal sebagai sosok yang kejam. "Biarkan mereka menyebut saya kejam, tapi saya lebih suka anak mati ketimbang harus kehilangan tradisi," terang Suhol.

jangan sampai selfie jadi bencana.

No comments:

Post a Comment